1. 1. Jelaskan
bagaimana peranan jaringan komputer baik yang menggunakan kabel maupun tanpa
kabel dalam penyebarluasan layanan telematika! Berikan contohnya
Jaringan
komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang
saling terhubung satu sama lain melalui media transmisi atau media komunikasi
sehingga dapat saling berbagi data, aplikasi maupun berbagi perangkat keras
komputer.
Istilah
jaringan komputer sendiri juga dapat diartikan sebagai kumpulan sejumlah
terminal komunikasi yang terdiri dari dua komputer atau lebih yang saling
terhubung. Tujuan dibangunnya jaringan komputer adalah agar informasi/ data
yang dibawa pengirim (transmitter) dapat sampai kepada penerima (receiver)
dengan tepat dan akurat.
2. 2. Bagaimana
mencegah gangguan-gangguan yang akan muncul pada jaringan komputer sebagai
sarana penunjang layanan telematika! Berikan contoh gangguan yang ada pada
layanan telematika!
Untuk memahami berbagai macam ancaman keamanan jaringan dalam pengamanan layanan telematika, kita perlu memahami prinsip keamanan itu sendiri.
- Kerahasiaan (confidentiality), dimana file-file tidak disebar luaskan atau dibocorkan kepada user yang tidak seharusnya berhak terhadap file-file tersebut, atau lazim disebut tidak authorize.
- Integritas (Integrity), bahwa file-file tetap orisinil, tidak diragukan keasliannya, tidak dimodifikasi dalam perjalanannya dari sumber menuju penerimanya.
- Ketersediaan (Availability), dimana user yang mempunyai hak akses atau authorized users diberi akses tepat waktu dan tidak terkendala apapun.
3. 3. Jelaskan
fasilitas-fasilitas apa saja yang diperlukan guna menunjang layanan telematika
yang berhubungan dengan jaringan komputer!
Layanan
Context Aware dan Event-Based Context-awareness merupakan kemampuan layanan network
untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari
pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang
sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan
antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan
kemampuan terminal yang digunakan user. Tiga hal yang menjadi perhatian sistem
context-aware menurut Albrecht Schmidt, yaitu:
· The
acquisition of context
Hal
ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks
yang diinginkan, sebagai contoh : pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan
suatu sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi
suatu lokasi tersebut.
· The
abstraction and understanding of context
Pemahaman
terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata,
bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan
kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap
inputan dalam suatu konteks.
· Application
behaviour based on the recognized context
Terakhir,
dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan
tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana
caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar